Danau Sipin merupakan danau buatan (waduk) yang amat bersejarah, dikarenakan danau selanjutnya dibangun pada th. 1920 an pada jaman penjajahan Belanda.
Danau Sipin memiliki luas sekitar 40 Ha yang airnya bersumber dari air Danau Teluk Kenali dan Banjiran Sungai Batanghari.
Danau ini letaknya tidak jauh dari pusat kota Jambi, hanya sekitar 5 kilometer dengan keseluruhan selagi tempuh sekitar 15 menit perjalanan.
Keberadaan Danau Sipin yang berdekatan dengan slot server jepang pusat kota menjadikannya destinasi wisata yang selamanya ramai dikunjungi orang nyaris tiap tiap hari. Khususnya selagi menjelang sore tiba.
Luar umumnya lagi, menurut salah-satu sumber, objek wisata ini pada mulanya tenar dengan kampung narkoba. Tetapi kemudian “disulap” menjadi sebuah kawasan yang postif menjadi kampung wisata Danau Sipin.
Industrialisasi dunia pariwisata selagi ini ibarat dua segi mata uang, tersedia efek positif, dan juga tersedia juga efek negatif bagi penduduk sekitar atau penduduk secara umum.
Salah-satu tantangan yang harus dihadapi dalam hadapi industrialisasi dunia wisata adalah bagaimana kehadiran kearifan lokal masih dapat terpelihara dan terjaga baik. Lebih jauhnya ulang lebih-lebih bisa diolah menjadi salah-satu konten wisata seni dan budaya.
Salut bagi pemerintah kota Jambi yang mengusahakan keras merealisasikan spirit membangun sebuah destinasi wisata yang berbalut kearifan lokal di sebuah danau yang elok yang bernama Danau Sipin.
Kawasan Wisata Danau Sipin
Kawasan Danau Sipin mempunyai khazanah kearifan lokal yang patut dibanggakan, diantaranya budaya dan kehidupan penduduk nelayan bagi para kaum adam nya, dan budaya mengakibatkan batik bagi kaum hawa nya selagi mereka ditinggalkan oleh para suami mencari ikan.
Konsep pembangunan Danau Sipin menjadi sebuah objek wisata yang selamanya menjaga budaya lokal menjadi sebuah rencana dan prestasi yang harus dapat dukungan oleh seluruh pihak tentunya.
Terdapat cerita rakyat dari mulut ke mulut atau legenda yang berkembang di sekitar area Danau Sipin, tentang kisah Cik Upik.
Dahulu kala, tersedia seorang perempuan cantik yang berlayar dari Padang menggunakan sebuah kapal, dan kemudian perempuan selanjutnya terdampar di area Danau Sipin.
Hampir sama dengan legenda Gunung Tangkuban Perahu yang tersedia di Jawa Barat, kapal besar yang dinaiki Cik Upik terbalik kemudian terkubur, dan perlahan membentuk sebuah daratan yang tersedia di area Danau Sipin.
Bahkan menurut penduduk setempat, bahwa dahulu tepian Sungai Batanghari sampai ke belakang kantor Gubernur. Tetapi kemudian terbelah akibat kapal besar yang dinaiki Cik Upik yang lama kelamaan jadi kering dan kemudian membentuk daratan.