Taman Suropati jadi satu dari sekian banyak taman yang ada di DKI Jakarta, yang diakui benar-benar penting. Bukan cuma sebab aspek kebutuhan pada Ruang Terbuka Hijau saja, namun Taman Suropati mempunyai nilai peristiwa yang benar-benar penting.
Selain itu, Taman Suropati juga lokasinya benar-benar slot garuda strategis, serta taman yang bisa dikunjungi baik di pagi hari, sore hari, maupun malam hari.
Beda waktu, pasti saja beda juga sajian wisata, serta kegiatan wisata yang bisa ditunaikan oleh para pengunjung. Dan umumnya saat menjelang malam, Taman Suropati senantiasa didominasi kunjungan dari generasi milenial.
Hasrat kunjungan wisata ke Taman Suropati mesti ditahan pernah untuk saat waktu. Karena Taman Suropati hari ini tetap dalam standing tutup sementara.
Hal selanjutnya disebabkan oleh sikap antisipatif dari pemerintah untuk menghindar penularan Covid-19, dengan lahirnya kebijakan PPKM, khususnya untuk Pulau Jawa, dan Bali. Dan di awalnya dikenal dengan makna PSBB.
Sejarah Taman Suropati
Taman Suropati jadi benar-benar mutlak bukan demo slot cuma sebab mempunyai manfaat sebagai salah-satu paru-paru Jakarta saja. Namun, di segi lain jadi saksi mengenai peristiwa Jakarta, khususnya saat tetap bernama Batavia.
Sejarah Taman Suropati dibangun pada jaman Walikota pertama Batavia, yang bernama Burgeemester Bisschopplein, yang menjabat dari th. 1916 – 1920.
Yang tidak beralih dari Taman Suropati cuma lokasinya saja, yang terletak di pusat kawasan Menteng. Dari jaman ke masa, Taman Suropati senantiasa ditunaikan pembenahan, atau penataan sesuai dengan kebutuhan jamannya, dengan kata lain lintas generasi.